Selasa, 22 November 2022 Tim LPM UIN Walisongo  melaksanakan benchmark ke Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP) di Universitas Hasanuddin Makassar. Rombongan UIN Walisongo yang terdiri dari Kapus APM, Sekretaris LPM, Wakil Dekan 1 FST, dan wakil Dekan 1 FEBI, beserta tim LPM disambut langsung oleh ketua LPMPP Prof. Dr. lr. Musrizal Muin, M.Si. Dalam sambutanya beliau menyampaikan bahwa untuk dapat melaksanakan akreditasi yang perlu dilakukan adalah membangun sistem. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyediakan sumber daya terkait kemudian mengatur kurikulum.

Pada Tahun 2022, sudah ada 53 program studi internasional di Universitas Hasanuddin Makassar. Akreditasi internasional yang dipilih adalah  ABET, FIBAA, ASIIN, ABEST, dan IABEE.  Prof. Dr. lr. Musrizal Muin, M.Si. menceritakan pada awalnya memilih akreditasi AUN QA karena melihat kesiapan universitas, dimana masih banyak sisi yang butuh perbaikan. Langkah utama yang ditempuh saat akan memulai akreditasi adalah mengirim personil untuk penulisan boring yang dibutuhkan dalam akreditasi AUN QA.

Dengan mengikuti akreditasi internasional, dampaknya menyebabkan adanya perubahan massive yang bukan untuk manipulative namun untuk perubahan sistem yang lebih baik. Poin penting yang berubah adalah pada pembenahan kurikulum berbasis OBE. Selain itu semua informasi baik di website maupu media sosial lainnya menggunakan bilingual. Dari akreditasi internasional ini, pengalaman dari Universitas Hasanuddin menjadi masukan dan bahan yang sangat berharga dalam mempersiapkan prodi-prodi menuju akreditasi internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *