LPM- Dalam rangka penyusunan standar kelas internasional dan formular mutu bidang Pendidikan, Lembaga Penjaminan Mutu UIN Walisongo melakukan benchmarking di dua universitas di Bandung, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dan UIN Sunan Gunung Jati. selama tiga hari, mulai tanggal 15—17 September 2021.
Kunjungan tersebut dibagi menjadi dua tim. Tim pertama berkunjung ke ITB yang dipimpin oleh Ketua LPM, Dr. A. Hasan Asy’ari Ulama’I, M.Ag. Rombongan berjumlah enam orang yang terdiri dari Kapus pengembangan Standar Mutu, Anthin Lathifah, M.Ag, Ketua International Office, Syifaul Anam, M.S.I. dan beberapa anggota tim lainnya. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menggali informasi dan studi banding terkait sistem pengadaan program kelas internasional di ITB.
Dalam benchmarking ini turut dihadiri, Ketua Satuan Penjaminan Mutu (SPM) ITB, Dr.rer.nat. Poerbandono, S.T., M.M. beserta tim yang terlibat pada pengelolaan program kelas internasinal di ITB. Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka program kelas internasional untuk mahasiswa program sarjana. Program ini diperuntukkan baik untuk mahasiswa Indonesia atau asing. Walaupun begitu, kehadiran mahasiswa asing bukan menjadi prioritas utama pada program ini. Yang menjadi prioritas adalah program ini mampu memberikan fasilitas mahasiswa Indonesia yang ingin mobilitas ke luar negeri. Untuk medukung program kelas internasional, semua aktivitas akademik diberikan dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama selama proses pengajaran. Program ini juga menawarkan kerjasama internasional dengan universitas partner ITB dari berbagai negara, baik untuk program gelar ganda (double degree) atau program pertukaran pelajar (exchange program) untuk satu atau dua semester.
Sementara itu, tim kedua yang dipimpin oleh Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu UIN Walisongo Semarang, Komarudin, M.Ag. dan Sekretaris LPM, Anila Umriana, M.Pd. beserta seluruh tim mengadakan ”Benchmarking Penyusunan Mutu Pendidikan” di LPM UIN Sunan Gunung Jati Bandung.
Dr. H. Ija Suntana, M.Ag, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) melalui teleconference zoom memaparkan bahwa UIN Bandung berupaya keras untuk melakukan digitalisasi seluruh sistem terkait kegiatan akademik, seperti pengembangan web AMI dan web Merdeka Belajar.
Sekretaris LPM UIN Gunung Jati Bandung, Dr. Izzah Faizah Siti Rusydati Khaerani, M.Ag. menjelaskan bahwa program MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka bertujuan agar mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman belajar di berbagai universitas. Dengan program ini mahasiswa akan medapatkan banyak hal baru dari pembelajaran yang dibina oleh dosen dari universitas tujuan. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa program MBKM di UIN Sunan Gunung Jati terdiri atas dua bagian, yaitu: lintas prodi yang bisa diikuti mahasiswa mulai semester I dan lintas universitas yang bisa diikuti oleh mahasiswa mulai semester 5.
Benchmarking di dua universitas ini diharapkan mampu menggali banyak informasi dan pengalaman berkaitan dengan pengadaan program kelas internasional serta pengelolaan sistem mutu untuk kemajuan institusi UIN Walisongo Semarang. (NRJ)